Wayang Beber
Wayang Beber termasuk bentuk wayang yang paling tua usianya dan berasal dari masa akhir zaman Hindu di Jawa. Pada mulanya wayang Beber melukiskan cerita-cerita wayang dari kitab Mahabharata, tetapi kemudian beralih dengan cerita-cerita Panji yang berasal dari kerajaan Jenggala pada abad ke-XI dan mencapai jayanya pada zaman Majapahit sekitar abad ke-XIV hingga XV. Wayang ini populeritasnya memudar sejak zaman kerajaan Mataram, sehingga makin langka dan kini diancam kepunahanya. Wayang tersebut masih dapat kita jumpai dan sesekali dapat dipergelarkan. Pada pergelaran yang pernah dilangsungkan pada awal tahun 1983 di Surabaya digunakan wayang Beber dari desa Karangtalun Kelurahan Gedompol Kecamatan Donorejo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Wayang Beber ini dikenal dengan nama Wayang Beber Pacitan.
Wayang Beber Pacitan melukiskan cerita Panji Asmara Bangun dengan Dewi Sekartaji yang berjumlah 6 gulungan dengan setiap gulungan memuat 4 adegan. Jadi jumlah keseluruhan menjadi 24 adegan, tetapi adegan yang ke 24 tidak boleh dibuka, yang menurut kepercayaan pantangan untuk dilanggar. Sebagai salah satu warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang telah berusia sangat tua itu dan diakui sebagai hasil karya seni agung yang tiada duanya, maka Wayang Beber Pacitan ini perlu dilestarikan. Wayang Beber tersebut dicipta sesudah pemerintahan Amangkurat II (1677-1678) dan sebelum pemerintahan Amangkurat III (1703-1704) di Kartasura.
Sedangkan sumber lain menyatakan bahwa Wayang Beber Pacitan tersebut diterima oleh dalang Nolodermo dari kraton Majapahit sebagai hadiah atas jasanya setelah ia menyembuhkan putri raja.
Cerita awal dari Wayang Beber ini adalah mengisahkan tentang Panji Asmara Bangun telah menyamar menjadi Panji Joko Kembang Kuning guna mengikuti sayembara menemukan Dewi Sekartaji, hingga sepasang pengantin bahagia bersanding di pelaminan yaitu Raden Panji Asmara Bangun dan Dewi Sekartaji. Cerita tersebut konon merupakan cerita sindiran tentang kerusakan kerajaan Mataram sampai berpindahnya pemerintahan ke Kartasura, yang disungging indah sekali dan dibuat pada tahun 1614 Caka dengan sengkalan: gawe srabi jinambah ing wong.
(buku Pedalangan Jilid 1 untuk SMK)
(buku Pedalangan Jilid 1 untuk SMK)
0 komentar:
Post a Comment